Introduction to Creative Social Enterprise

14 October 2019  •  Info Video   Online Class  

Halo, saya Karen Newman dari BOM, saya adalah pendiri dan direkur BOM.

BOM adalah creative social enterprise di Birmingham, Inggris.
Kami menggunakan digital sebagai bagian dari ekshibisi seni yang dibuka untuk umum dan juga program teknologi kreatif di pendidikan sekolah.
Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan Think.Web di Jakarta untuk menghadirkan kelas online Perempuan Maju Digital
Dalam video ini, kita akan belajar mengenai apa itu “Creative Social Enterprise” dan bagaimana mereka menggunakan digital untuk menciptakan produk dan servis baru

Apa itu “Creative Social Enterprise”?

Pada dasarnya, adalah Social Enterprise yang mempergunakan seni dan kreativitas dalam membuat produk dan servisnya untuk masyarakat luas. 
Sedangkan Social Enterprise adalah  bisnis yang berusaha membuat dunia lebih baik atau memperbaiki kehidupan kelompok masyarakat yang mereka bantu.

Biasanya sosial enterprises fokus untuk menjangkau dan membantu kelompok tertentu, dan mereka sudah memiliki tujuan sosial yang jelas. Biasanya tujuan yang memilliki dampak sosial, atau dampak kehidupan yang lebih baik untuk kelompok yang mereka bantu tersebut.
Mereka punya aturan yang jelas, mengenai bagaimana menggunakan keuntungan yang dihasilkan dan bagaimana menentukan keputusan penting.
Tidak untuk menghasilkan keuntungan untuk pimpinan perusahaan atau mereka yang memiliki bisnis, sosial enterprise menghasilkan pemasukan untuk membiayai gaji dan pengeluaran perusahaan. Dan memungkinkan mereka bekerja untuk komunitas yang mereka dukung, untuk menciptakan perubahan yang signifikan untuk komunitas

Creative Social Enterprise melakukan hal yang sama dengan menggunakan art dan kreatifitas dalam prosesnya.
Social Enterprise, terbagi menjadi dua, not for profit dan for profit model. Model not for profit, tujuan kamu bukan mencari keuntungan berlebih.
Tapi mencari dana yang cukup untuk membiayai biaya-biaya dan melakukan kegiatan untuk bisa memberikan dampak.

Model for profit social enterprise, bertujuan untuk mendapatkan dana sebanyak-banyaknya dan keuntungan masuk kembali ke perusahaan untuk diinvestasikan kembali ke aktivitas/pekerjaan untuk kepentingan kelompok yang dibantu untuk menghasilkan dampak sebesar-besarnya.

Kedua model valid dan baik, mana yang dipilih tergantung dari model apa yang cocok dengan bisnis yang sedang dibangun.
Model not for profit lebih banyak bergantung dari donasi, karena tidak bisa menghasilkan pemasukan sendiri dari produk/servis yang dihasilkan.

 Jadi bagaimana Creative Social Enterprise mempergunakan digital?

Creative Social Enterprise menggunakan digital dalam berbagai cara, ada yang menggunakan website, social media atau membangun sendiri online shop untuk menjangkau audience baru untuk mempromosikan dan menjual produk/servis.
Ada juga Creative Social Enterprise yang menggunakan digital dalam proses pembuatan produk/servis.
Misalnya menggunakan digital printing untuk membuat produk,
computer game design yang menggunakan coding untuk membuat game baru untuk edukasi dan pekerjaan sosial.
atau juga artis yang menggunakan digital/elektronik untuk membuat pengalaman interaktif untuk karya mereka.

DuaAnyam, dari Nusa Tenggara Timur mengajarkan cara anyam pada perempuan di daerah miskin dengan akses kesehatan yang rendah.
Mereka mengajarkan kemampuan baru dalam menganyam agar para perempuan dapat memproduksi produk anyaman yang lebih berkualitas
untuk dapat dijual dan keuntungannya dipergunakan kembali untuk kepentingan para perempuan yang juga dipergunakan untuk sekolah dan kepentingan pendidikan.

Ini memberikan pendapatan tambahan yang dibutuhkan oleh para perempuan di Nusa Tenggara Timur yang pada akhirnya membantu mereka memenuhi kebutuhan akses kesehatan.

Di Birmingham Inggris, Shelanu adalah project yang digagas oleh Craftspace.
Mereka mengajar para migran perempuan dan pengungsi yang baru datang, keahlian kerajinan lokal dan tenik pembuatan perhiasan
sehinga mereka dapat membuat perhiasan dan kerajinan dengan tema migrasi di tempat baru mereka.
Ini membantu mereka merasa terhubung dengan tempat tinggal baru mereka, dan juga memberikan pemberdayaan, beberapa mendapat penghasilan tambahan dan juga mendapat manfaat tambahan lain.

Di Borneo (Kalimantan), institute swandiri yang memfokuskan pada isu lingkungan, tidak bisa membeli drone karena harga yang terlalu mahal
Mereka berusaha untuk membuat drone murah sendiri dari tutorial youtube.
Institute Swandiri akhirnya membuat drone sendiri yang diterbangkan diatas hutan untuk mendokumentasikan penebangan ilegal dan juga deforestasi.
Mereka bekerja sama dengan NGO dan pemerintah dalam menuntut perusahaan yang melakukan praktek ilegal di hutan.
Mereka sangat bergantung pada dana dari NGO, namun merupakan contoh yang sangat menarik  bagaimana sebuah entitas sangat peduli pada isu lingkungan, dan menemukan cara kreatif dengan teknologi.

Di Liverpool Inggris, artist Gina Czarnecki, membuat The Koffin Company. Gina membuat usahanya setelah mengalami kesulitan pada saat penguburan ayahnya. Membuat peti jenasah yang lebih murah dibandingkan dengan peti jenasah yang biasa disediakan jasa pemakaman.
Tidak hanya itu, peti jenasah Gina juga bio-degradable, yang dibuat dengan materi daur ulang yang baik dan dapat dibuat personal dengan bantuan digital printing atau dihias manual dengan tangan.
Ini adalah beberapa contoh bagaimana Creative Social Enterprise menggunakan digital dalam beberapa cara yang berbeda.

Dalam video berikutnya kita akan melihat  4 Creative Social Enterprise di UK secara lebih dekat.
Miss Macaroons, Social Enterprise bakery yang bekerja dengan mereka yang tidak memiliki rumah [gelandangan] dalam membuat Macaroons berkualitas tinggi dengan proses digital.
Museum Games oleh John Sear, membuat online free tutorials untuk sharing pengalaman dalam membuat interaktif resource untuk museum.
Girl Dreamer, memperkenalkan anak kecil dan perempuan pada adventure sports melalui online fashion untuk pemberdayaan perempuan.
ArtHotel, sebuah ide untuk membuat hotel yang dikelola artis pertama di Birmingham.

Dengarkan videonya dengan baik, karena setiap orang yang akan sharing dalam video tersebut akan menceritakan pengalaman menarik dan insight yang berbeda dalam memulai bisnis mereka
Dan kamu akan temukan beberapa persamaan antara mereka memulai perusahaan dan branding mereka pada saat mereka baru pertama kali memulai.
Kamu juga akan mendapatkan pertanyaan khusus di akhir video, dan kamu juga akan mendapatkan tips dan informasi menarik yang dapat dipergunakan untuk kamu membuat pitch mengenai usaha rintisanmu di akhir kelas online.

Link:
Craftspace
Duanyam
Gina Czarnecki